Sikap Keluarga Gusdur Terhadap Pernyataan Prabowo
Istri
mendiang Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Sinta
Nuriyah (tengah) didampingi putrinya, Yenny Wahid (kiri) dan Ketua Dewan
Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto hadir pada acara haul Gus Dur
yang keempat di kediaman Gus Dur, Jalan Warung Silah No 10, Ciganjur,
Jakarta Selatan, Sabtu (28/12/2013) malam. Ribuan jamaah dan sejumlah
tokoh hadir di acara haul tersebut. (Tribunnews/Jeprima)
Beberapa waktu terakhir ini, media massa ramai memberitakan komentar mengenai KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang disebut-sebut telah dilontarkan oleh Bapak Prabowo Subianto dalam wawancara oleh Sdr. Allan Nairn pada tahun 2001. Pernyataan ini menjadi sebuah kontroversi publik, utamanya karena muncul di dalam suasana bangsa Indonesia yang sangat dinamis pada proses puncak perhelatan demokrasi di Indonesia, yaitu Pemilihan Presiden 2014.
Sehubungan dengan situasi tersebut:
Jakarta, 5 Juli 2014
Atas nama keluarga KHAbdurrahman Wahid
Hj. Sinta Nuriyah A. Wahid
Alissa Qotrunnada Munawaroh (Alissa Wahid)
Zannuba Arifah Chafsoh (Yenny Wahid)
Anita Hayatunnufus (Anita Wahid)
Inayah Wulandari (Inayah Wahid)
Beberapa waktu terakhir ini, media massa ramai memberitakan komentar mengenai KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang disebut-sebut telah dilontarkan oleh Bapak Prabowo Subianto dalam wawancara oleh Sdr. Allan Nairn pada tahun 2001. Pernyataan ini menjadi sebuah kontroversi publik, utamanya karena muncul di dalam suasana bangsa Indonesia yang sangat dinamis pada proses puncak perhelatan demokrasi di Indonesia, yaitu Pemilihan Presiden 2014.
Sehubungan dengan situasi tersebut:
- Keluarga Gus Dur telah berjumpa dan berdiskusi dengan Sdr. Allan Nairn selaku pewawancara dan penulis artikel, untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap mengenai konteks komentar mengenai Gus Dur dalam wawancara tersebut. Dari pertemuan ini kami menyimpulkan bahwa komentar tersebut diutarakan dalam pembahasan mengenai tidak siapnya bangsa Indonesia terhadap demokrasi di negara ini.
- Berlandaskan prinsip keadilan, dan demi menjaga agar situasi ini tidak berkembang menjadi fitnah publik berkepanjangan, kami membuka komunikasi dan mengharapkan klarifikasi dari Bapak Prabowo Subianto mengenai pernyataan yang sudah menjadi polemik publik ini.
- Apabila pernyataan Bapak Prabowo Subianto dalam wawancara tersebut benar adanya, walaupun dilontarkan dalam konteks pembahasan mengenai demokrasi di Indonesia, maka kami sangat menyesalkan pernyataan tersebut. Sebagai tokoh nasional, kami berharap Bapak Prabowo mampu meneladankan sikap non-diskriminatif kepada siapapun warga bangsa tanpa menilik perbedaan fisik. Begitu pun sikap menghormati pemimpin bangsa yang terpilih oleh rakyat melalui mekanisme demokratis, siapapun ia.
- Pernyataan bernada merendahkan terhadap Gus Dur tersebut menjadi kontras dengan masifnya penggunaan figur Gus Dur dalam kampanye yang dilakukan oleh pendukung Bapak Prabowo Subianto selama ini di seluruh penjuru Indonesia.
- Para pecinta Gus Dur dan sebagian besar masyarakat Indonesia lainnya telah mendesak kami untuk mencapai sikap dan penyelesaian akhir dalam merespons persoalan ini.
- Kami meminta masyarakat untuk menahan diri dari sikap emosional dan reaktif terhadap persoalan ini, mengingat persoalan sensitif ini muncul dalam suasana puncak kampanye Pemilihan Presiden 2014. Kita seyogyanya mengedepankan prinsip dialog untuk menggali kebenaran, sebagaimana selalu diteladankan oleh guru kita Al-Maghfurlah Gus Dur.
Jakarta, 5 Juli 2014
Atas nama keluarga KHAbdurrahman Wahid
Hj. Sinta Nuriyah A. Wahid
Alissa Qotrunnada Munawaroh (Alissa Wahid)
Zannuba Arifah Chafsoh (Yenny Wahid)
Anita Hayatunnufus (Anita Wahid)
Inayah Wulandari (Inayah Wahid)
0 komentar:
Posting Komentar